Nabi Yusuf as masuk penjara
Cerita nabi yusuf ini merupakan lanjutan cerita nabi yusuf sebelum yang mengulas tentang nabi yusuf dengan zulaikha yang mencintai nabi yusuf.
Dengan adanya berita tentang nabi yusuf yang terus menjadi perbincangan
di negeri mesir, pemerintah merasa kewibawannya dipertaruhkan. Lalu
penguasa dari pemerintah menangkap Nabi Yusuf as. Ia dimasukkan ke dalam
penjara untuk membungkam berita berita tentang Nabi Yusuf yang terus
menjadi pembericaraan. Seperti yang telah ceritakan pada kisah nabi yusuf dan zulaikha
sebelumnya bahwa Nabi Yusuf lebih memilih masuk penjara dari pada
mamenuhi ajakan para wanita untuk memenuhi nafusnya dan berbuat dosa.
Nabi Yusuf pun masuk penjara dengan tuduhan telah memotong tangan para
wanita padahal para wanita itu yang memotong tangan mereka sendiri
karena melihat ketampanan yusuf.
Pemerintah
telah menetapkan keputusan untuk memasukan Nabi Yusuf ke penjara sampai
waktu yang tidak ditetapkan meskipun sebenarnya tidak melakukan
kesalahan. Seiring berjalannya waktu, pembicaraan mengenai Nabi Yusuf
pun menjadi redup. Ketika para menteri dan penguasa tidak mampu menahan
kendali wanita wanita mereka, namun mereka dengan mudahnya memenjarakan
seorang yang tidak bersalah.
Dalam
kisah Nabi Yusuf, meskipun beliau merupakan Nabi utusan Allah, beliau
tetap ditahan dan masukan penjara tanpa melalui penyelidikan dan juga
tanpa melalui pengadilan. Saat itu ia dihadapkan pada masyarkat yang
menyembah berbagai macam Tuhan dan juga dikuasai dan dipimpin oleh yang
memiliki banyak tuhan. Sehingga dengan mudahnya bagi mereka untuk
memasukan Nabi Yusuf as yang tidak terbukti bersalah atau tidak berdosa
ke dalam penjara karena agama mereka tidak mengatu
Nabi yusuf berdakwah di penjara
Cerita Nabi Yusuf as masuk penjara
– Ketika Nabi Yusuf dipenjara ia tidak putus asa atau meratapi nasibnya
yang seolah olah mengalami ketidakadilan. Namun ia memanfaatkan
waktunya dipenjara untuk berdakwah di jalan Allah. Ketika di dalam
penjara ia berjumpa dengan orang yang tidak berdosa yang dimasukkan ke
dalam penjara tanpa alasan logis. Ketika manusia mendapatkan perlakuan
tidak adil dari orang lain, maka hati mereka akan lebih mudah untuk
mendengarkan nasihan dan menerima hidayah. Memang ketika hati
orang-orang yang menderita dan teraniaya akan lebih mudah terbuka
memenuhi panggilan Allah.
Nabi Yusuf
as bercerita kepada mereka tentang rahmat Sang pencipta, kebesaran-Nya
dan kasih sayang-Nya pada para makluk ciptaan-Nya. Yusuf bertanya kepada
mereka : “Mana yang lebih baik, apakah akal harus dikalahkan dan
manusia menyembah tuhan yang bermacam-macam atau akal yang dimenangkan
dan manusia menyembah Tuhan Penguasa alamat semesta ini?”
Nabi
Yusuf as menyampaikan pendapat-pendapatnya yang kuat melalui
perntanyaan-pertanyaan yang disampaikan dengan penuh tenang dan
kedamaian. Beliau berdialog dengan mereka secara sehat dan dengan
fikiran yang jernih serta dengan niat yang tulus.
Nabi Yusuf mampu mentafsir mimpi
Beberapa
waktu kemudian ada dua orang yang masuk penjara. Satu orang sebagai
pembuat roti di tempat raja, dan satu lagi seorang yang tugasnya
memberikan khamer atau minam keras kepada raja. Suatu hari tukang roti
bermimpi, ia berdiri di suatu tempat dengan roti di atas kepanya,
kemudian roti itu dimakan oleh burung yang terbang. Sedangkan si tukang
pemberi minum raja bermimpi memberikan minuman khamer kepada raja.
Kemudian
kedua orang itu mendatangi Nabi Yusuf as, lalu mereka bercerita atas
mimpi yang mereka alami. Mereka meminta kepada Yusuf untuk mentafsirkan
mimpi mereka. Kemudian Nabi Yusuf mencoba untuk melakukan apa yang
mereka minta, lalu ia berdoa kepada Allah yang maha mengetahui untuk
memberinya petunjuk. Kemudian Nabi Yusuf memberitahu ke pada si tukang
roti bahwa ia akan disalib dan akan meninggla dunia. Sementara itu si
tukang pemberi khamar akan bebask dari penjara dan kembali bekerja di
tempat asalnya.
Yusuf pun berkata
kepada tukang pemberi minum : “Jika engkau pergi ke raja, maka jangan
lupa menceritakan keadaanku padanya. Katakan padanya bahwa di sana
terdapat seorang yang ditahan dalam keadaan teraniaya yang bernama
Yusuf”
Beberapa waktu kemudian,
ternyata apa yang diceritakan oleh Yusuf benar benar terjadi. Si tukang
roti mati terbunuh sementara tukang pemberi raja kembali dimaafkan dan
kembali bekerja di istana. Namun ketika kembali ke istana si tukang
pemberi minum itu lupa menceritakan tentang pesan dari Nabi Yusuf kepada
raja, ia telah dilalaikan oleh setan. Sehingga Nabi Yusuf pun tinggal
dipenjara selama beberapa tahun.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar