Configure IP Address on L2 Switch (Cisco Catalyst)
Sejatinya
Switch adalah perangkat Layer 2 pada OSI Model, yang tugasnya hanya
melakukan fungsi switching. Fungsi switching memang dinyatakan pada
Layer 2 pada OSI Model, dan fungsi switching bisa digambarkan sebagai
fungsi untuk memforward atau mengirimkan frame dari satu port ke port
yang lain berdasarkan MAC Address tujuan. Dengan demikian maka Switch
bekerja dengan hanya berpedoman pada MAC Address. Switch akan selalu
merekam (merecord) MAC Address dari host-host yang terhubung dengannya.
Namun beberapa Switch sudah dikemas dengan Router, sehingga perangkat
tersebut sebenarnya adalah Switch + Router, dan perangkat tersebut
akhirnya bisa memainkan fungsi switching dan fungsi routing. Dari
kondisi inilah maka sekarang santer para engineer IT menggunakan istilah
Switch L2 atau Switch L3. Di mana Switch L2 adalah switch yang hanya
menjalankan fungsi switching, sedangkan switch L3 mampu melakukan
switching maupun routing. Dari sini pula Anda harus memahami bahwa
switch L2 hanya berpedoman pada MAC Address sedangkan Switch L3
berpedoman pada MAC Address + IP Address. Jadi, jika sedang berdiskusi
tentang Switch, Anda harus selalu memperjelas, Switch jenis apa yang
sedang dibahas.Mari kita kembali ke topik di atas, tentang Switch L2. Karena merupakan Switch yang bekerja hanya melakukan switching, maka switch L2 tidak menggunakan IP Address sebagai pedoman untuk bekerja (beroperasi). Sehingga konfigurasi IP Address pada switch L2 tidak perlu dilakukan. Anda dapat menjalankan fungsi-fungsi switching seperti VLAN, STP, VTP tanpa perlu memasang IP Address pada switch tersebut. Namun jika suatu saat Anda ingin melakukan konfigurasi maupun monitoring secara remote pada switch tersebut, maka IP Address wajib Anda konfigurasikan. Sehingga IP Address pada switch L2 lebih mengacu kepada IP Management, bukan IP Address yang digunakan untuk mengelola jaringan.
Contoh konfigurasi IP Address berikut ini merupakan contoh konfigurasi pada Switch Cisco (Catalyst), untuk switch dari vendor lain, tentunya memerlukan sedikit penyesuaian perintah. Karena hanya merupakan IP Management, maka IP Address yang bisa dikonfigurasikan pada switch L2 hanya ada 1 IP Address. IP Address tersebut juga tidak bisa dikonfigurasikan pada port-port switch, melainkan harus dikonfigurasi pada interface VLAN. Jika tidak ada konfigurasi VLAN, maka IP Address tersebut hanya bisa dikonfigurasikan pada VLAN 1, seperti perintah berikut ini.
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#interface vlan 1
Switch(config-if)#ip address 192.168.1.253 255.255.255.0
Switch(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Vlan1, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan1, changed state to up
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#^Z
Switch#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Untuk mengujinya, Anda bisa melakukan ping ke IP tersebut seperti berikut ini.
Switch#ping 192.168.1.253
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.1.253, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 0/1/4 ms
Anda juga bisa melakukan ping dari host, tentunya IP tersebut hanya bisa diping dari host yang berada di VLAN 1 , jika ternyata switch Anda menjalankan beberapa VLAN. IP Address tersebut tidak bisa diping dari VLAN yang lain, kecuali Anda sudah menjalankan InterVLAN Routing seperti pada artikel berikut ini.
Untuk membuka akses konfigurasi dengan menggunakan telnet dimana ‘123456’ digunakan sebagai password, maka konfigurasi berikut dapat digunakan.
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#enable password 123456
Switch(config)#line vty 0 4
Switch(config-line)#password 123456
Switch(config-line)#login
Switch(config-line)#^Z
Switch#
Pengujian akses telnet tersebut dapat dilakukan pada host, seperti berikut ini.
PC>telnet 192.168.1.253
Trying 192.168.1.253 …Open
User Access Verification
Password:
Switch>enable
Password:
Switch#
Akses remote terkadang akan dilakukan dari jaringan yang berbeda, ataupun dari VLAN yang berbeda. Pada kondisi ini, Anda harus mengkonfigurasikan default gateway pada Switch L2 tersebut. Tentunya default gateway adalah IP Address dari router yang menghubungkan switch tersebut dengan jaringan lain. Sebagai contoh, jika IP Address dari router Anda adalah 192.168.1.254, maka perintah yang dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan default gateway adalah sebagai berikut.
Switch#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#ip default-gateway 192.168.1.254
Hasil akhir konfigurasi IP Address tersebut akan terlihat pada running configuration file seperti berikut ini.
Switch#sh run
Building configuration…
Current configuration : 1039 bytes
!
version 12.1
no service timestamps log datetime msec
no service timestamps debug datetime msec
no service password-encryption
!
hostname Switch
!
enable password 123456
!
!
!
interface FastEthernet0/1
!
interface FastEthernet0/2
!
interface FastEthernet0/3
!
interface FastEthernet0/4
!
interface FastEthernet0/5
!
interface FastEthernet0/6
!
interface FastEthernet0/7
!
interface FastEthernet0/8
!
interface FastEthernet0/9
!
interface FastEthernet0/10
!
interface FastEthernet0/11
!
interface FastEthernet0/12
!
interface FastEthernet0/13
!
interface FastEthernet0/14
!
interface FastEthernet0/15
!
interface FastEthernet0/16
!
interface FastEthernet0/17
!
interface FastEthernet0/18
!
interface FastEthernet0/19
!
interface FastEthernet0/20
!
interface FastEthernet0/21
!
interface FastEthernet0/22
!
interface FastEthernet0/23
!
interface FastEthernet0/24
!
interface Vlan1
ip address 192.168.1.253 255.255.255.0
!
ip default-gateway 192.168.1.254
!
!
line con 0
!
line vty 0 4
password 123456
login
line vty 5 15
login
!
!
end
Tetaplah Anda ingat bahwa konfigurasi IP Address tersebut hanyalah IP Management. IP Address tersebut tidak akan digunakan switch dalam mengelola frame.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar