Cerita islami kali ini mengisahkan tentang salah satu wali songo di jawa, yaitu sunan giri yang menikah dengan dua orang wanita,
dalam satu hari sekaligus. Sebelum membaca cerita di bawah ini, jangan
berburuk sangka pada beliau. Agar lebih jelas, silahkan simak cerita
lengkap di bawah ini :
Pernikahan sunan giri
Beberapa tahun kemudian, raden paku menikah. Bukan menikah seperti yang dilakukan orang kebanyakan, pernikahan raden paku atau sunan giri
tergolong unik. karena beliau menikahi dua wanita sekaligus dalam
sehari. Siapakah dua perempuan itu? mereka adalah dewi murtasiyah yang
merupakan putri dari sunan ampel, dan Dewi Wardah yang merupakan putri
sunan bungul. Sunan bungul adalah bangsawan majapahit yang masuk islam
dan menetap di surabaya.
Sunan ampel
merasa tertarik dengan kepribadian dan kecerdasan muridnya yang lluar
biasa bernama raden paku. Karena itu, beliu hendak menjodohnya putrinya
yang bernama dewi murtasiyah. Kebetulan pula raden paku dan dewi
murtasiyah telah saling jatuh cinta, maka sunan ampul mulai merencanakan
pernikahan mereka berdua. Namun, sebeleum perniakah anatara raden paku
dengan dewi murtasiyah dilaksanakan, terjadi suatu peristiwa yang sangat
mengejutkan.
Asal mula mengapa raden patah menikahi dua wanita
Suatu
hari raden paku lewat depan rumah seorang bangsawan yang bernama ki
ageng bungkul. Di depan rumah bangsawan tersebut terdapat pohon delima,
apabila buahnya menimpa orang yang lewat di bawahnya, maka orang
tersebut akan meninggal dunia. Namun ketika raden paku tertipa buah
delima itu, tidak terjadi apa apa padanya. Ia hanya menengok saja dan
memungut buah delima tersebut.
Ki
ageng bungkul yang menyaksikan kejadian itu, dirinya merasa kaget. Ia
telah bernadzar jika ada orang ketika melewati rumahnya tertimpa buah
delima dan selamat (tidak meninggal dunia), maka orang tersebut akan
dijodohkan dengan putrinya yang bernama dewi wardah.
Ki
ageng bungkul berkata, “Hai pemuda, aku akan menjadikanmu menantu.
Sebabm hanya engkaulah yang selamat ketika tertimpa buah delima”
Raden
paku merasa kaget dan bingung mendengar ucapan Ki Ageng Bungkul. Sebab,
ia akan melangsungkan pernikahan dengan putri sunan ampel, dewi
murtasiyah, pada hari itu. Kemudian, ia menceritakan kejadian itu kepada
sunan ampel. Calon mertuanya menjawab, “terima saja karena hal itu
sudah menjadi suratan takdir”. Lalu ia berkata lagi, “pohon itu sudah
lama hendak ditebang, tetapi selalu gagal. Padahal, banyak orang sudah
menjadi korban.”
Raden Paku kaget dan
terperangah mendengar cerita yang dikatkan sunan ampel. Ia pun
menjawab, “bukankah saya akan menikah dengan putri kanjeng sunan?”.
Kemudian sunan ampel menjawab, “tidak apa apa jika sehari dua kali.
sebab, kejadian yang kamu alami bukan kehendakmu sendiri. Itu sudah
menjadi takdir Gusti Allah”
Akhirnya, terjadilah perkawinan dua kali dalam sehari antara raden paku atau sunan giri dengan Dewi Wardah dan Dewi Murtasiyah.
Jadi
bisa disimpulkan bahwa sunan giri menikahi dua wanita bukan karena
nafsu atau keinginan duniawinya, tapi karene sudah menjadi kehendak
Allah SWT, melalui kejadian yang tidak terduga.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar