Cerita Misterius Jin Penunggu 59 B

Bookmark and Share

Jin Penunggu 59 B


Jin Penunggu
Jin Penunggu 59 B
Kucoba.com - Mungki kalian bertanya-tanya 59 B itua apa? Itu adalah no alamat kos terbaruku, kini aku mahasiswa semester 3 tahun ini, setahun yang lalu aku menghabiskan untuk tinggal di rumah eyangku tetapi sekarang aku mencoba untuk lebih mandiri dan memberanikan diri untuk kos di 59 B jalan Jakarta Surabaya. Awalnya aku biasa saja berada di kos ini, kosa yang lumayan ramai karena ada lebih dari 10 mahasiswa dalam satu kosan ini. Karena Aku masih baru disini, tidak begitu banyak penghuni kos ini yang akrab denganku.

Tak apalah, toh Aku nyaman dengan interaksi yang sedikit demi sedikit mulai terjalin antara Aku dan semua penghuni kos ini. Kamarku berada di paling depan, paling lebar dan lumayan rapi meskipun sudah satu semester tidak ditinggali karena mbak yang sebelumnya berada di kamar ini pindah karena suatu hal. Kabarnya sih tidak lagi nyaman karena perselisihan antara dia dan mbak Dila penghuni kamar sebelah.

Cukup aneh untuk malam pertama Aku tidur di kamar ini, rasanya panas, gerah dan sesak juga hingga tidurpun tak lagi nyaman. Aku biasa tidur dengan mematikan lampu, karena sorot lampu dari teras cukup menerangi kamarku yang masuk dari kaca jendela membuat suasana tidak terlalu menyeramkan dan petang. Ah, tiba-tiba saja bulu kuduk ini merinding tidak karuan, keringat dingin bercucuran dan hanya detak jarum jam terdengar jelas detik demi detiknya.

Masih juga belum bisa tidur Aku, padahal jam di layar telepon genggamku telah menunjuk angka 12.12 dan heningpun menemani malam ini. Terdengar suara tangisan lirih dari bali jendela, “siapa malam-malam begini menangis di luar sana” gerutuku kesal karena menambah suasana seram malam ini. Kubuka tirai jendela dan kutengok keluar, sayang sekali tidak ada siapa-siapa di luar sana. Suara itu semakin jelas dan justru semakin keras, kali ini bukan di luar jendela lagi tetapi ada di dalam kamar.

Jantung ini tidak karuan berdetak dan bahkan tidak beraturan lagi, keringat dingin bercucuran dan mulutpun terkunci rapat hingga badan menjadi sangat lemas. Bayangan putih terlihat jelas di kaca almari kamar, tetapi aneh tidak ada siapa-siapa di depan layar kaca. Seorang wanita paruh baya terlihat jelas di dalam kaca almari, tetapi tidak ada aslinya. Berkali-kali kubuka mata dan kututup mata berharap bayangan itu pergi namun apadaya dia tetap menampakkkan wajah seramnya. Berteriak sekencang-kencangnya karena saking takutnya beberapa saat kemudian aku tak lagi ingat apa yang terjadi, yang kutahu Anissa juga Buk Kos berada disampingku sambil mengoleskan minyak putih dikening dan hidungku. “dia penunggu 59 B Farida, kamu ndak usah takut dia tidak akan mengganggu bila kamu juga tidak mengganggunya, rajin saja dalam beribadah dan jangan pernah takut” sapa buk kos dengan senyum ramhanya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar