Chapter 08 – Multiple ISP
Outline :
- Routing Mark
- Load Balancing
- Fail Over
Sebuah jaringan bisa
saja mendapatkan layanan Internet dari dua atau lebih ISP yang berbeda.
Pada kondisi ini Router MikroTik akan menggunakan dua atau lebih
gateway. Untuk dapat memanfaatkan dua gateway atau lebih dapat dilakukan
memisahkan trafik dari host tertentu ke sebuah ISP.
Skenario jaringan yang digunakan adalah sebagai berikut :Skenario yang dijalankan adalah sebagai berikut :
- Host 10.10.10.2 dan 10.10.10.3 menggunakan ISP 1
- Host 10.10.10.4 dan 10.10.10.5 menggunakan ISP 2
Routing Mark
Untuk memisahkan traffic dari keempat
host, setiap paket dari host harus diberikan mark (tanda) dengan
menggunakan fitur mangle pada firewall. Marking atau tanda dari setiap
paket data yang keluar dari setiap client akan menjadi dasar untuk
membelokkan (routing) paket tersebut ke gateway (ISP) yang diinginkan.
Ether 3 difungsikan untuk terhubung ke ISP. Konfigurasi IP Address dari masing-masing interface adalah sebagai berikut :
[admin@ijc-router] >ip address add address=222.124.224.162/28 interface=ether1 [admin@ijc-router] >ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2 [admin@ijc-router] >ip address add address=60.1.1.2/28 interface=ether3 [admin@ijc-router] >ip address print Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 222.124.222.162/28 222.124.222.160 222.124.222.175 ether1 1 10.10.10.1/24 10.10.10.0 10.10.10.255 ether2 2 60.1.1.2/28 60.1.1.0 60.1.1.7 ether3
Karena ether1 dan ether3 digunakan untuk
berhubungan ke Internet melalui ISP, maka konfigurasi NAT harus
dilakukan dua kali, masing-masing untuk out-interface=ether1 dan
out-interface=ether3, perintah yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut :
[admin@ijc-router] >ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
[admin@ijc-router] >ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether3 action=masquerade
[admin@ijc-router] >ip firewall nat print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
0 chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1
1 chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether3
Selanjutnya dilakukan penandaan paket
data yang akan keluar dari client 1 dan client 2, misalnya paket
tersebut ditandai dengan label isp-1. Perintah yang digunakan adalah
sebagai berikut :
[admin@ijc-router] >ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.2 action=mark-routing new-routing-mark=isp-1
[admin@ijc-router] >ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.3 action=mark-routing new-routing-mark=isp-1
Kemudian dilakukan penandaan paket data
yang akan keluar dari client 3 dan client 4, misalnya paket tersebut
ditandai dengan label isp-2. Perintah yang digunakan adalah sebagai
berikut :
[admin@ijc-router] >ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.4 action=mark-routing new-routing-mark=isp-2
[admin@ijc-router] >ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.5 action=mark-routing new-routing-mark=isp-2
[admin@ijc-router] >ip firewall mangle print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
0 chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=isp-1 passthrough=yes src-address=10.10.10.2
1 chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=isp-1 passthrough=yes src-address=10.10.10.3
2 chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=isp-2 passthrough=yes src-address=10.10.10.4
3 chain=prerouting action=mark-routing new-routing-mark=isp-2 passthrough=yes src-address=10.10.10.5
Load Balancing
Untuk mengarahkan traffic dari client
10.10.10.2 dan 10.10.10.3 ke ISP 1, maka perintah yang dapat digunakan
adalah sebagai berikut :
[admin@ijc-router] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=222.124.222.161 routing-mark=isp-1
Sedangkan untuk mengarahkan traffic dari
host 10.10.10.4 dan 10.10.10.5 ke ISP 2, maka perintah yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :
[admin@ijc-router] >iproute add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=60.1.1.1 routing-mark=isp-2
Selangkapnya traffic routing adalah sebagai berikut :
[admin@ijc-router] >ip route print Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme, B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit # DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE 0 A S 0.0.0.0/0 222.124.222.161 1 1 A S 0.0.0.0/0 60.1.1.1 1 2 ADC 10.10.10.0/24 10.10.10.100 ether2 0 3 ADC 60.1.1.0/28 60.1.1.2 ether3 0 4 ADC 222.124.222.160/28 222.124.222.162 ether1 0 Untuk memonitor traffic dapat menggunakan WinBox, melalui menu Interface > Ethernet, seperti pada gambar di bawah ini :
Fail Over
Dalam kondisi normal konfigurasi semula
telah memungkinkan adanya fitur fail over jika salah satu dari ISP down.
Namun jika dalam kondisi normal hanya diinginkan satu ISP yang
digunakan sedangkan ISP kedua hanya menjadi cadangan maka kita dapat
mengkonfigurasikan distance pada entry routing dengan nilai terendah
yang menjadi prioritas.
Fail over dapat dibuat dengan memanfaatkan protocol ICMP dan nilai Administrative Distance dari setiap entry routing.
Perintah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :[admin@ijc-router] >ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=222.124.222.161 routing-mark=isp-1 check-gateway=ping [admin@ijc-router] >ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=60.1.1.1 routing-mark=isp-2 check-gateway=ping
Sedangkan entry fail overjika link ke ISP 1 terputus dapat dibuat dengan menggunakan perintah sebagai berikut :
[admin@ijc-router] >ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=60.1.1.1 routing-mark=isp-1 check-gateway=ping distance=10
Sedangkan entry fail overjika link ke ISP 2terputus dapat dibuat dengan menggunakan perintah sebagai berikut :
[admin@ijc-router] >ip route add
dst-address=0.0.0.0/0 gateway=222.124.222.161 routing-mark=isp-2
check-gateway=ping distance=10
Untuk melihat berfungsinya fail over, dapat menggunakan perintah sebagai berikut :
[admin@ijc-router] >ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C –
connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme, B – blackhole,
U – unreachable, P – prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY DISTANCE
0 A S 0.0.0.0/0 222.124.222.161 1
1 S 0.0.0.0/0 60.1.1.1 10
2 S 0.0.0.0/0 60.1.1.1 1
3 A S 0.0.0.0/0 222.124.222.161 10
4 ADC 10.10.10.0/24 10.10.10.100 ether2 0
5 ADC 60.1.1.0/28 60.1.1.2 ether3 0
6 ADC 222.124.222.160/28 222.124.222.162 ether1 0
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar